This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 27 Februari 2014

Sejarah Marga Saragih


SEJARAH MARGA SARAGIH

Silsilah Marga Saragih
Saragih adalah marga atau morga dari suku Simalungun yang aslinya berasal dari daerah yang bernama Simalungun di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Etimologi
Secara Etimologis, Saragih berasal dari “simada ragih” dalam bahasa Simalungun, yang mana “ragih” berarti atur, susun, tata, sehingga simada ragih berarti pemilik aturan atau pengatur, penyusun atau pemegang undang-undang.
Asal-usul
Beberapa versi sumber sejarah menyatakan bahwa leluhur marga saragih berasal dari Selatan India, yang melakukan perjalanan ke Sumatera Timur ke daerah Aceh, Langkat, daerah Bangun Purba, hingga ke Bandar Kalifah sampai Batubara.
Akibat desakan suku setempat, mereka kemudian bergerak ke daerah pinggiran Toba dan Samosir.
Marga Saragih pertama (Hasusuran-1) itu sendiri muncul saat salah seorang Puanglima (Panglima) dari kerajaan Nagur dijadikan menantu oleh Raja Nagur dan selanjutnya mendirikan satu kerajaan baru di Raya (di sekitar daerah yang kini disebut Pematang Raya, Simalungun).
Daftar Raja Kerajaan Raya:Tuan Si Pinang SoriRaja Raya, Tuan Lajang RayaRaja Raya Simbolon (Namanya memakai nama wilayah kerajaannya, sebab tidak diketahui lagi siapa nama aslinya)Raja GukgukRaja UndukRaja DenggatRaja MinggolRaja PosoRaja NengelRaja BolonRaja MartuahRaja Raya Tuan MorahkalimRaja Raya Tuan Jimmahadim, Tuan Huta DologRaja Raya Tuan RondahaimRaja Raya Tuan Sumayan (Kapoltakan)Raja Raya Tuan Gomok (Bajaraya)Tuan Yan Kaduk Saragih Garingging
Suku Batak Toba mengklaim bahwa marga Saragih dari suku Simalungun berasal dari Samosir (daerah yang dipercayai sebagai asal-usul suku Batak Toba) dan termasuk kelompok marga-marga yang disebut Parna (PomparAn ni Raja Nai Ambaton). Paham ini banyak ditentang oleh Marga Saragih karena belum adanya dokumen yang mendukung hal ini dan terutama karena bertentangan dengan isi pustaha (dokumen tua Simalungun) dan buku tarombo (silsilah dan sejarah marga) yang diteruskan secara turun temurun di kalangan marga Saragih.
Submarga Saragih
Saragih terdiri dari banyak sub-marga, antara lain:Garingging, Dasalak, Dajawak, Munthe, Rumahorbo, Siadari, Siallagan, Sidabalok, Sidabukke, Sidabutar, Sidahuruk, Sigalingging, Sijabat, Simanihuruk, Simarmata, Sitanggang, Sitio, Sumbayak, Tamba, Tinambunan, Turnip, dan lain-lain (silahkan ditambah)
Pendeta J. Wismar Saragih Sumbayak
Tokoh-tokoh terkenal yang termasuk dalam marga Saragih adalah:”Bill” Amirsjah Rondahaim Saragih Garingging, musisi jazz terkenal yang lama merantau ke luar negri.Prof. Dr. Bungaran Saragih, menteri Pertanian di kabinet Indonesia Bersatu dan Kabinet Gotong Royong Pemerintahan Indonesia.Edy Aman Saragih, Bupati pertama Kabupaten Nias Selatan.Guru Jason Saragih, Bapak / Pelopor Pendidikan Simalungun.Henry Saragih, koordinator Internasional La Via Campesina dan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI).Pdt. Jaulung Wismar Saragih Sumbayak Orang Simalungun pertama yang menjadi seorang pendeta.Penyusun Kamus Simalungun pertama.Salah seorang penterjemah Alkitab ke dalam bahasa Simalungun.Tokoh budaya Simalungun.Kimar Saragih, wakil ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.Kristupa Saragih, fotografer terkenal Indonesia dan pengasuh dari fotografer.net.TS Mardjans Saragih, mantan Danrem Kalimantan Barat dan Kasdam Tanjung Pura.Tuan Rondahaim Saragih Garingging, raja Raya, pejuang yang ditunjuk menjadi raja goraha (panglima perang) kerajaan-kerajaan di Simalungun dalam melawan Belanda.

Sejarah Marga Saragih Simarmata

Inilah dia sejarah marga Saragih Simarmata....

Asal Muasal Marga Saragih Simarmata

Seperti marga batak lainnya, silsilah (tarombo) Simarmata juga dimulai dari Sirajabatak yang merupakan nenek moyang dari seluruh bangsa batak.
Sirajabatak mempunyai dua orang anak yaitu Guru Tatea Bulan dan Raja Isombaon(Ompu Tuan Nabolon). Simarmata merupakan keturunan dari Raja Isombaon. Sampai sekarang, keturunan Raja Isombaon dinamai sebagai keturunan (pomparan ni) Nai Ambaton yaitu menurut nama ibunya.
Raja Isombaon mempunyai 4 orang anak yaitu: Simbolon Tua, Saragi Tua, Tamba Tua, Munte Tua. Dari keempat marga induk inilah lahir berpuluh-puluh marga batak. Marga Simarmata sendiri merupakan keturunan dari Saragi Tua yang mempunyai 2 orang putera yaitu Ompu Tuan Binur dan Ompu Partumpuan (Ompu Saragi).
Ompu Tuan Binur yang merupakan ayah Simataraja, kawin dengan Bunga Ria boru Manurung, puteri Raja Manurung yang tinggal di Sihotang. Ompu Tuan Binur kemudian mendirikan kampung yang bernama Huta Namora di Rianiate, dekat Pangururan.
Ompu Tuan Binur kemudian dikaruniai 4 orang putera yaitu Lango Raja, Saing Raja, Mata Raja dan Deak Raja dan dua putri. Kedua puterinya kawin dengan Sihotang Marsoit dan Limbong Naopatpulu.
Putera ketiga dari Ompu Tuan Binur yaitu Simataraja, kemudian kawin dengan puteri Raja Saudakkal dari Limbong Mulana, bernama Lahatma boru Limbong Sihole, dan selanjutnya mereka tinggal di suatu daerah yang kemudian dinamai Simarmata. Dari perkawinannya, Simataraja mempunyai tiga orang putera yaitu: Halihi Raja yang kawin dengan Naolo boru Sihaloho dari Janji Maria Parbaba, Dosi Raja yang kawin dengan Bungahom boru Malau dari Rianiate, dan Datuktuk Raja yang kawin dengan Tiarma boru Sinaga Uruk dari Batu Upar, Urat.
Kepada ketiga puteranya Simataraja kemudian membagikan tanah Simarmata. Halihi Raja memperoleh Huta Uruk, Dosi Raja memperoleh Huta Toguan (Toruan), dan yang bungsu Datuktuk Raja memperoleh Huta Balian. Diduga ketiga putra Simataraja ini hidup sekitar tahun 1550.
Ketiga putera Ompu Simataraja inilah yang menurunkan marga Simarmata dan menyebar keberbagai penjuru, terutama ke daerah pantai Sumatera ditepian pantai Danau Toba, baik kearah Timur, Tenggara maupun Barat, diantaranya ke Simalungun, Karo, Dairi, Humbang, Sibolga, Pematang Siantar, Binjai dan kota-kota lainnya di Sumatera, Jawa, bahkan ke seluruh Indonesia dan Dunia.

Simarmata menjadi Saragih dan Ginting

Bila diperhatikan sepintas, bahwa raja-raja penguasa tanah Simalungun hanya terdiri dari empat marga yaitu Saragih, Damanik, Purba dan Sinaga. Saragih merupakan keturunan Raja Isombaon dari puteranya Saragi Tua.
Keturunan Simataraja marga Simarmata yang datang belakangan ke Simalungun, kemudian mengikuti marga dongan tubunya Saragi yang di Simalungun menjadi Saragih. Belakangan setelah kekuasaan raja-raja berkurang, marga Simarmata yang tadinya menggunakan marga Saragih kembali memakai marga Simarmata. Namun mereka umumnya kesulitan untuk mengetahui siapa diantara ketiga Ompu anak Simataraja, yang menjadi leluhurnya. Kebanyakan dari mereka menempati pesisir pantai di hadapan Pulau Samosir, seperti Tigaras, Haranggaol, Silalahi dan desa-desa disepanjang pantai tersebut. Konon kabarnya perpindahan generasi ini sudah berlangsung antara tujuh sampai sepuluh generasi.
Selain ke Simalungun, marga Simarmata juga sampai ke tanah Karo. Seorang penulis di Harian Sinar Indonesia Baru, pernah menulis bahwa Simarmata datang ke tanah Karo melalui Dairi. Di tanah Karo mereka menggunakan nama Garatama (merah mata). Kampung yang mula-mula mereka tempati adalah kampung Lau Lingga(sekarang Kecamatan Juhar). Di sini, Garatama mengganti namanya menjadi Matangken dan marganya Ginting.

Kamis, 20 Februari 2014

Humor Batak - Film Box Office versi Bahasa Batak



  • Enemy at the gates -- Matte ho, nga ro !
  • Remember the Titans -- Ingot hamu partompaon i
  • The Italian Job -- Parbola
  • Die Hard -- Dang ra mate
  • Die Hard II -- Tong, dang olo mate
  • Die Hard III -- Dang marna mate fuang !!
  • Bad Boys -- Si roa balangs
  • Sleepless in Seattle -- Markombur di radio, dia boi modom ?
  • Lost in Space -- Dibondut banua holling
  • X-Men -- Pantang so bilak
  • X-Men 2 -- Tong sai pabilak-bilakhon
  • The Brotherhood of War -- Manat Mardongan-tubu
  • Paycheck -- Bayar habis panen ma i, bah!
  • Independence Day -- Agustusan
  • The Day After Tomorrow -- Haduan
  • Die Another Day -- Dang jadi mate sadarion
  • There is Something About Marry -- Si Maria Pargabus
  • Silence of the Lamb -- Hambing Parhohom
  • Planet of the Apes -- Huta ni Bodat
  • Gone in Sixty Second -- Marimpot-impot
  • Freddy vs Jason -- Peredi VS Jekson
  • Air Bud -- Panangga (biang)
  • How To Lose A Girl in 10 Days -- Topar
  • Lord Of The Ring -- Tulang. (ai tulang do si jalo tintin marangkup )
  • Deep Impact -- Hansit naii
  • Million Dollar Baby -- Ai sajuta arga ni Babi saonari?
  • Blackhawk Down -- Lali lao manangkup manuk
  • Saving Private Ryan -- (Ai ise si Ryan on? So ditanda batak goar 'rian'. Peredi, Jekson, Mikael, Ultop, ... dll.)
  • Dumb and Dumber -- Lam Loakon
  • The Collateral -- Si Padalan Hepeng
  • Braveheart -- Parate-ate
  • Payback -- Garar Utangmu
  • My Greek Big Fat Wedding -- Muli Sikobol-kobol
  • I Know What You Did Last Summer -- Datu
  • I Still Know What You Did Last Summer -- Unang gabusi ahu, hutanda do ho Ito
  • Cold Mountain -- Dolok Sanggul ma i...
  • Any Given Sunday -- Marminggu Hamu Fuang
  • Beautiful Mind -- Nipi Nama i
  • Drunken Master -- Parmitu
  • The Gift -- Durung-durung
  • Lion King -- Sisingamangaraja
  • Mr. & Mrs. Smith -- Smith Dohot Oroan na
  • Rest In Peace -- Dison Do Maradian (bah, judul film apa pulak lagi ini?)
  • Run Away Jury -- Martabuni Ho Tulang a
  • Step Mom -- Inang Panirang-Nirangan
  • Band of Brother --- Dongan Sabutuha, Dongan Sapargaulan 
  • 2 Fast 2 Furious --- Manat-manat di dalan

Humor Batak - Marga Batak

Memang lucu kali marga batak ini....
Coba lah lae baca artikel saya ini,,,
Semoga Menghibur,,


Butet menghadapi ujian semester. Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke villanya di Puncak.

Setelah keluar dari jalan tol Jagorawi, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu Cipanas. Beberapa pemuda tanggung langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi itu. Tapi Butet tidak peduli, dia jalan Sitorus memasuki rumah makan tanpa menanggapi. Naibaho ikan gurame yang dibakar dengan Batubara membuatnya semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan Nababan yang hijau segar.

Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan ke sana berbukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang Manurung. Di tepi jalan dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung. Beberapa di antaranya ada yang Simatupang diterjang badai semalam. Begitu sampai di villa, Butet membuka pintu mobil. Siregar sekali hawanya, berbeda dengan Jakarta yang Panggabean. Hembusan Perangin-angin pun sepoi-sepoi menyejukkan. Sejauh Simarmata me-mandang warna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang Girsang. Mulanya Butet ingin berenang.

Tetapi yang ditemukannya hanyalah bekas kolam renang yang akan di Hutauruk dengan Tambunan tanah. Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan di kebun teh saja. Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia di-kejutkan oleh seekor ular yang sangat besar.

"Sinaga!" teriaknya ketakutan sambil lari Sitanggang-langgang.

Celakanya, dia malah terpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing.

Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi dia lantas ingat, bahwa sebagai orang Batak pantang untuk menangis.

Dia harus Togar. Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ke puskesmas setempat untuk melakukan Panjaitan terhadap bibirnya. Mantri puskesmas tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untuk menolongnya.

"Hm, ongkosnya Pangaribuan" kata sang mantri setelah memeriksa sejenak.

"Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulu saja?" tawar si Butet.

"Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kan kecil".

"Jangan begitulah. Masa' tidak Siahaan melihat bibir saya begini?"

"Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja" sahut sang mantri agak kesal.

"Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikit tidak apa-apalah".
Malamnya, ketika sedang asik-asiknya belajar sambil makan kue Lubis kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajaguk-guk.

Dia Bonar-Bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara di pintunya berbunyi "Poltak!" keras sekali.

"Ada Situmorang?" tanya Butet sambil memegang stik Gultom erat-erat untuk menghadapi Sagala kemungkinan. Terdengar suara pelan, "Situmeang".

"Sialan, cuma kucing..." desahnya lega. Dia sudah sempat berpikir yang Silaen-laen.

Selesai belajar, Butet menyalakan televisi. Ternyata ada siaran Discovery Channel yang menampilkan Hutabarat Amazon serta Sima-mora, gajah Purba yang berbulu lebat. Saat commercial break, muncul Gus Dur yang terkenal dengan seruannya, "Simanjuntak gentar, Sinambela yang benar!"

Keesokan harinya, Butet kembali ke Jakarta dan langsung pergi ke kampus.

Di depan ruang ujian dia membaca tulisan: "Harahap tenang! Ada ujian."

Butet bergumam, "Ah, aku kan Marpaung. Boleh ribut dong..."

Total Tayangan Halaman

Post

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More